Kamis, 13 September 2012

Agar Dia Selalu Cinta


 
eramuslim - “Sayang, I love you!” Hari ini entah sudah untuk yang keberapa kalinya suamiku membisikan kata itu dengan lembut tidak saja langsung bibirnya menempel di telingaku, tetapi juga melalui SMS ketika dia sudah di kantor. Biasanya akupun langsung membalasnya, I love you too, mas. Terima kasih telah menjadi suamiku.”

Aku menyadari, aku memiliki bebrapa kelebihan, tetapi sesungguhnya kekuranganku jauh melebih kelebihan yang aku punya. Aku bukan perempuan yang cantik jelita seperti ratu balqis, bukan pula wanita kaya raya seperti ummahatul mu’minin Khadijah. Walaupun tidak buta, tetapi pemahamanku terhadap Islampun masih perlu perbaikan.Tak banyak yang istimewa yang aku punya, makanya aku sangat bersyukur sekali Allah menghadirkan seseorang yang Allah halalkan tidak saja hatinya tetapi juga fisiknya padaku. Walaupun aku hanyalah perempuan biasa, Allah memberiku seorang laki-laki yang sholeh, baik, rendah hati dan amat sangat sayang padaku.

Ibuku pernah berpesan, ada empat perkara yang harus kita perhatikan agar tercipta syurga dunia dalam rumah tangga. Sebagai seorang istri kita memang dituntut untuk memaksimalkan kemamapuan agar indah dipandang mata, sejuk dilihat, tenang ditinggal, membangkitkan gairah, dan menumbuhkan ketaatan suami kepada Allah. Disamping menjadi ibu yang baik dalam mendidik anak-anak kita.

Pertama, mampu memberikan kepuasan di tempat tidur. Tempat tidur adalah ruang yang paling privacy antara kita dan suami. Disanalah biasanya suami mengurai keletihan setelah bekerja seharian. Tempat tidur juga merupakan tempat dimana biasanya suami istri menunaikan hajat seksualnya. Untuk itu istri di tuntut untuk menata tempat tidur dengan baik, bersih dan harum. Istri perlu memahami kebutuhan seksual suami, memenuhi ajakan bersetubuh dengan segera, memberikan kepuasan maksimal dalam bersetubuh, jika perlu tidak ada salahnya istri menawarkan diri.

Kedua, menciptakan keindahan di dalam rumah, menatanya dengan penuh artistik, serta menjaga harta yang ada di dalamnya. Rumah yang besar belum tentu menciptakan ketenangan dan kedamaian. Perabotan yang banyak lagi mahal tidak juga bisa membuktikan penghuninya adalah pasangan yang berbahagia. Keindahan di sini adalah keindahan yang terpancar dari tangan lembut dan keikhlasan penatanya, yaitu istri yang sholehah, qonaah, tawadhu, dan rendah hati.

Ketiga, mendidik dan menjaga anak-anak. Anak-anak adalah amanah, anak-anak adalah investasi, anak-anak merupakan hiburan bagi kita. Anak-anak yang bersih, sehat, cerdas adalah dambaan orang tuanya. Menjadikan anak-anak kita sholeh, cerdas, sehat dan bersih membuktikan keberhasilan kita mendidik mereka. Suami akan bekerja lebih giat untuk mencari nafkah jika melihat anak-anak dalam kondisi seperti ini.

Keempat, saling memaafkan. Suami istri berasal dari dua keluarga yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, adat-istiadat yang berbeda, sifat yang berbeda. Keduanya bukanlah makhluk yang sempurna yang tak pernah salah. Keduanya sama-sama memiliki kekurangan. Meminta maaf terlebih dahulu jika memiliki salah dan segera memaafkan suami serta tidak mengungkit-ungkit lagi kesalahan yang pernah ada akan menautkan lagi kemesraan kita berdua.

Seorang suami tidak akan memikirkan perempuan lain jika istri mampu menampilkan semua ini dihadapanya. Memberikan kebahagiaan lahir batin, menciptakan suasana segar, serta istri yang menentramkan jiwa. Tak akan pula ada percekcokan, sakit hati atau penyesalan telah mengikat janji berdua dihadapan Allah aza wajalla. Yang ada adalah ungapan sayang, kata-kata mesra, cinta yang selalu berbunga, mudah-mudahan berkah Allah selalu melingkupinya.

Sumber :
yesi elsandra
el-sandra@lycos.com

Kisah


KISAH SEEKOR ULAT DENGAN NABI DAUD A.S

Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi Daud A.S sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, dengan tiba-tiba dia terpandang seekor ulat merah pada debu.
Lalu Nabi Daud A.S. berkata pada dirinya, "Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?"
Sebaik sahaja Nabi Daud selesai berkata begitu, maka Allah pun mengizinkan ulat merah itu berkata-kata. Lalu ulat merah itu pun mula berkata-kata kepada Nabi Daud A.S. "Wahai Nabi Allah! Allah S.W.T telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca 'Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar' setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca 'Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim' setiap malam sebanyak 1000 kali.

Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud A.S. "Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu?"
Akhirnya Nabi Daud menyedari akan kesilapannya kerana memandang remeh akan ulat tersebut, dan dia sangat takut kepada Allah S.W.T. maka Nabi Daud A.S. pun bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T.
Begitulah sikap para Nabi A.S. apabila mereka mentedari kesilapan yang telah dilakukan maka dengan segera mereka akan bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T. Kisah-kisah yang berlaku pada zaman para nabi bukanlah untuk kita ingat sebagai bahan sejarah, tetapi hendaklah kita jadikan sebagai teladan supaya kita tidak memandang rendah kepada apa sahaja makhluk Allah yang berada di bumi yang sama-sama kita tumpangi ini.

Rabu, 29 Agustus 2012

Cinta itu Butuh Kesabaran


==========================================
Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita ???
************ ********* ********* *********  **
Hari itu,,,aku dengan nya berkomitmen untuk menjaga cinta kita..
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..
Pernikahan kami sederhana tapi sangat meriah…..
Ia menjadi pria yang sangat romantisan pada waktu itu.
Menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula
Ketika kami pacaran dia sudah sukses dalam karir nya.
Kami berbulan madu di tanah suci,,itu janjinya ketika kami berpacaran
Setelah menikah aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….
Aku sangat bahagia dengan nya,,diya sangat memanjakan aku…. Sangat terlihat rasa cinta dan sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang,kami pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Aku bahagia menikah dengannya.
************ ********* ********* ********* ******
5 Tahun sudah kami menikah, sangat tak terasa waktu berjalan, walaupun kami hanya berdua saja.
Karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu - satunya dalam keluarga nya,,jadi aku harus berusaha untuk dapat meneruskan generasi nya…
Alhamdulillah suamiku mendukung ku…. Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan NYA.
Tapi keluarga nya mulai resah,, Dari awal kami menikah ibu & adiknya tidak menyukaiku,, aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka,,tapi aku menutupi dari suami ku…..
didepan suami ku,,mereka sangat baik pada ku,,tapi dibelakang suami ku,,aku dihina - hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika, 1 tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan,, , mobilnya hancur
Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda.
Ia dirawat dirumah sakit,,pada saat dia belum sadarkan diri,,aku selalu menemaninya siang & malam, kubacakan ayat - ayat suci Al - Qur’an,aku sibuk bolak - balik rumah sakit dan tempat aku melakukan aktivitas sosialku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karean kecelakaan.
Ketika aku  kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami,,aku melihat didalam kamarnya ada ibu, adik - adiknya dan teman - teman suamiku, dan satu lagi aku melilhat seorang wanita yg sangat akrab dengan ibunya. Mereka tertawa menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar,,tapi aku tak boleh sedih di depannya.
Kubuka pintu yg tertutup rapat itu,sambil mengatakan “Assalammu’alaikum” mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku,,, suamiku menatapku penuh manja,,mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup. Tangannya melambai,,mengisyar atkan aku untuk memegang tangannya yg erat. Setelah aku menghampirinya, ku cium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum”, ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih tapi penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.
Ibu nya lalu berbicara sama aku …
“Fis, kenalakan ini Desi teman Fikri”
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi, dan diya sangat akrab dengan keluarga suamiku. Dan akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga.
Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku biacara di dalam ruangan,,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka - luka di kepala suamiku,,,baru sebentar aku membersihkan mukanya,,tiba - tiba adik ipar ku yg bernama Dian mengajakku keluar,ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya. Aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata ” lebih baik kau pulang saja ” Ada kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”
Aku pun tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat, karena sikologisnya masih labil,, Aku berdebat dengannya mengapa aku tidak boleh pamitan pada suamiku, tapi tiba - tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia mengatakan hal yg sama, ia akan memberi alsan pada suamiku mengapa aku pulang tak pamitan pada nya, toj suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah suamiku tetap saja membenarkannya, akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata. Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dlm kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.
************ ********* ********* *********
Hari itu, aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya  dibagi denagn yang lain.  Pagi itu, pada saat aku membersihakn pekarang rumah kami, suamiku memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami, sambil melihat ikan - ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.
Aku bertanya ” Ada apa kamu memanggil ku ?”
Ia berkata ” Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang ”
Aku menjawab ” Ia sayang aku tahu, aku sudah mengemasi barang - barang kamu di travel bag dan kamu sudah pegang tiket bukan ?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sdh lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku kan pulang dengan mama ku ” Jawab nya tegas
“Mengapa baru bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana ?” tanya ku balik kepada nya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahu rencana kepulanggannya itu, padahal aku bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.
” Mama minta aku yang menemani nya saat pulang nanti ” jawab nya tegas
” Sekarang aku ingin seharian dengan kamu, karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan ?” lanjut nya lagi sambil memeluk ku dan mencium keningku. Hatiku sedih, dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku, dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya.
Walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena keluarga nya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu pada ku karena suamiku sangat sayang pada ku, aku memutuskan agar ia saja yg pergi, dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.
Karena ini acara sakral bagi keluarganya. Jadi seluruh keluarga nya harus komplit, aku pun tak diperdulikan oleh keluarganya harus datang atau tidak, tidak hadir justru membuat mereka sangat senang, aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluannya yang akan dibawa ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku lalu aku peluk erat dirinya, hati ini bergumam seakan terjadi sesuatu,,tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah di tinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama - sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian tidak punya teman, hanya pembantu saja teman ngobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi oleh nya.
Sampai keesokan hari nya, aku menangis..menangisi kepergiannya.
Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelpon ku.
************ ********* ********* *********
Berjauhan dengan suamiku, sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadi aku tak terlalu kesepian di tinggal pergi ke Sabang.
Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami buruk,saat ia di sana aku pun jatuh sakit…rahimku sakit sekali seperti dililit oleh tali,,,tak tahan aku menhan rasa sakit dirahimku ini,sampai - sampai aku mengalami pendarahan,, aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki - lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stdium 3…. Aku menangis,,apa yang bisa aku banggakan lagi,,mertuaku akan semakin menghinaku,, ,suami ku yang malang,,yang berharap akan punya keturunan dari rahimku… Aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan aku hanya memeluk adikku.
Aku kangen pada suamiku, aku menunggu ia pulang,,kapan ia pulang, aku tak tahu..
Sementara suamiku disana,,aku tidak tahu mengapa ia selalu marah - marah jika menelponku,, bagaimana aku akan cerita kondisiku jika ia selalu marah - marah terhadapku,,
Lebih baik aku tutupi dulu,,dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita pada nya.
Setiap hari aku menanti suami ku pulang, hari demi hari aku hitung….
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto - f oto kami, ponselku berbunyi, menandakan ada sms yang masuk.
Ku buka di inbox ponselku, ternayta dari suamiku yang sms, ia menulis “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulang nya satu hari lagi, aku aku kabarin lagi“.
Hanya itu saja yang diinfokannya, aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba,,aku menantinya di rumah. Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan aku akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir - akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubuka kan pintu untuknya ia pun mengucap salam, sebelum masuk aku pegang tangannya ke depan teras, ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan ku cuci kedua kakinya, aku tak mw ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami, setelah itu aku pun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksi nya …
Masya Allah ia tidak mencium keningku, ia langsung naik keatas, ia langsung mandi dan tidur,tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikiran, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat  mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.
Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangun kannya, aku helus mukanya, aku cium kening nya, lalu aku sholat  tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.
************ ********* ********* *********
Aku mendengar suara mobinya, aku terbangun lalu aku liat dia dari balkon kamar kami dia bersiap - siap untuk pergi, aku memanggil nya tapi ia tak mendengar, lalu aku langsung ambil jilbabku, aku lari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku, aku mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi,,ada apa dengan suamiku…mengapa ia sangat aneh terhadapku ?
Aku tidak bisa diam begitu saja firasatku ada sesuatu.
Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuaku, kebetulan Dian yang angkat telpon nya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab “Loe pikir aja sendiri !!!” telpon pun langsung terputus.
Ada apa ini ? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia pulang dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan ku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami, kami berbicara seperlunya saja, aku selalu di introgasinya, aku dari mana dan mengapa pulang terlambat, ia bertanya denagn nada yg keras, suamiku telah berubah.
 Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah di tuduh nya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat, sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu yang aku pegang, aku hanya berdo’a agar suamiku sadar akan prilakunya. *******
2 Tahun berlalu, suamiku tak berubah juga, aku menangis tiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja kenal, kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna, walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiapi segala yang ia perlukan. Penyakitku pun masih aku simpan dengan baik dan ia tak pernah bertanya obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.
Bersyukurlah, aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru ngaji jadi aku tak perlu repot - repot meminta uang pada nya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh suami yang dulu aku puja, aku banggakan sekarang telah menjadi orang asing, setiap aku tanya ia selalu meyuruhku untuk berpikir sendiri.
Tiba - tiba saja malam itu, setelah makan malam selesai, suamiku memanggilku.
“ya ada apa Yah !” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”
“Lusa kita siap - siap ke Sabang ya !” Jawabnya tegas
” Ada apa ?” Mengapa ?” sahutku penuh dengan keheranan
Astaghfirullah. ..suami ku yang dulu lembut menjadi kasar, diya mebentakku,, tak ada lagi diskusi anatara kami.
Dia mengatakan ” Kau ikut saja jgn byk tanya !!! ”
Aku pun lalu mengemasi barang - barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis,sedih karena suamiku yang tak ku kenal lagi.
2 Tahun pacaran, 5 tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buat ku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami sekarang menjadi dingin, sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak tapi aku tak bisa, suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang - barang, dia bilang perbuatan itu menunjukkan ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini sendiri.
************ ********* ********* *********
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur, karena terus berpikir. Keluarga besar nya telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik - adiknya, aku tidak tahu ada acara apa ini.. Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dlm lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua itu telah ada sebelum suamiku lahir.
Tiba - tiba Tante Lia, tante yang sangat baik pada ku memanggil ku untuk segera berkumpul diruang tangah, aku pun ke ruang keluarga yag berada di tengah rumah besar itu, rumah zaman peninggalan belanda diaman langit - langit nya lebih dari 4 meter. aku duduk disamping suamiku, suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya pada nya, tiba - tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya membuka pembicaraan.
“Baiklah,karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha ! ” Nenek nya bicara sangat tegas.. Dengan sorot mata yang tajam.
” Ada apa ya Nek ?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab ” Kau telah gabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda - tanda kehamilan yang sempurna, sebab selama ini kau selalu keguguran !!’
Aku menangis, untuk inikah aku diundang ke mari, untuk dihina atau di pisahkan dengan suamiku.
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu, sebelum kau menikah dengannya, tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur, dan akhirnya menikahlah ia dengaa kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertua mu kau pun sudah berkenalan dengannya” Neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamikku hanya diam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian.
Nenek nya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari pembicaraannya ialah dengan wajah yang sangat menantang ia berkata ” kau mau nya gimana ? kau di madu atau diceraikan ?”
Masya Allah…… kuat kan hati ini, aku ingin jatuh pingsan, hati ini seakan remuk mendengar nya, hancur hati ku, mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau kayu tersebut, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab !! ” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab
Aku langsung memegang tangan suamiku, dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas……. ..
” Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cinta ku di bagi, pada saat itu juga suami ku memandangku dengan tetesan air mata, tapi mata ku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suami ku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabat ku dirumah kita nanti Yah ? ”
Suamiku menjawab ” Dia Desi ! ”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara ” Kapan pernikahan nya berlangsung ? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek ?”
Ayah mertuaku menjawab “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
” Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruh nya mengurus KK kami ke kelurahan besok” setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi, air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar, aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi,,sakit. ..diiringi akutnya penyakitku. Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini ?
Aku berjalan menuju ke meja rias, ku buka jilbabku, aku bercermin sudah tidak cantikkah aku ini, ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok, ku lihat wajahku,,ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis, kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.
Tiba - tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suami ku datang, ia berdiri dibelakangku, ,tak kuhapus air mata ini aku langsung memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan “terimah kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku, jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti ! iya kan ?”
Suami ku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya knp rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo, dalam hati ku mengapa ia sangat cuek ? ia sudah tak memanjakan ku lagi.. Lalu dia bilang bilang “sudah malam, kita istirahat yuk ” !
 ”Aku sholat isya dulu baru aku tidur” jawab ku tenaang.
Dalam sholat, dalam tidur aku menangis, ku hitung waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku. Aku tak tahu kalo Desi orang Sabang juga. Sudahlah ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku, diamana rasa sayang dan cintanya itu.
************ ********* ********* *********
Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat - saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang tidur pulas, apa salahku sampai ia berlaku kejam kepada ku. Aku save di my document yang bertitle “Aku mencintaimu Suamiku
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar, aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, mungkin aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama,, lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap ?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
 ”Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk ke dalam rumah ini, cucilah kaki nya sebagaimana kamu mencuci kaki ku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun - ubunya sebagaimana yang kamu lakukan pada ku dulu lalu setelah itu…..” tak sanggup aku ingin meneruskan pembicaraan ini, aku ingin menagis meledak
Tiba - tiba suamiku menjawab “lalu apa Bunda ?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk,aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar - binar…
“bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan ?” pinta ku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata ” Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda ?” sambil ia menghelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sidikit membungkuk karena diya sangat tinggi, aku hanya sedada nya saja.
Dia tersenyum, sambil berkata ” Kita liat saja nanti ya !” dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama” lalu ia mencium keningku, aku langsung memeluk nya erat dan berkata ” Ayah, apakah ini akan segera berakhir ? Ayah kemana saja ?  Mengapa ayah berubah ? Aku kangen sama ayah ? Aku kangen belaian kasih sayang ayah ? Aku kangen dengan manjanya ayah ? Aku kesepian ayah ? Dan satu hal lagi yang harus ayah tau bahwa aku tidak pernah berzinah ! Dulu waktu awal kita pacaran,aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari.” Bukan bearti aku pernah berzina ayah. Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata ” Aku minta maaf ayah telah membuatmu susah”
Saat itu juga, diangkatnya badanku,ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali.
Tiba - tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan ku, dan ia bertanya ” bunda baik - baik saja kan ” tanya nya dengan penuh khawatir.
“aku pun menjawab, bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik Yah” aku tak bisa bicara sekarang. Karena dia akan menikah. Aku tak mau buat diya khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.
************ ********* ********* *********
Setelah tiba dimasjid, ijab qabul pun dimulai. Aku duduk di sebrang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakn “Ayah Jangan” tapi aku ingat akan kondisi ku.
Jantung ini berdebar kencang, ketika mendengar ijab qabul tersebut. Begitu ijab qabul selesai, aku menarik napas panjang, Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini, ya,,aku kuat.
Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding di pelaminan. Orang - orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku sangat aneh, wajahku yang selalu tersenyum tapi hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja, tak mencuci kaki nya. Aku sangat heran dengan prilaku nya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini ?
Sementara itu Desi sambut hangat di dalam keluarga suamiku,tak seperti aku yang di musuhinya.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa !! Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tau apa yang mereka lakukan didalam.
1/3 malam, pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah, ku dekati lalu ku lihat…. Masya Allah, suamiku tak tidur dengannya,ia tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus mukanya yang lelah, tiba - tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“kamu datang ke sini, aku pun tau ” ia langsung berkata seperti itu, aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail, ia mengatakan “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta , biar Desi pulang denagn mama,papa Dan juga adik - adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah, apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, aku telah meresakan kehadirannya saat ini. Tapi masih bisakah engaku ijinkan aku untuk mersakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini.
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus ?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi ?”
” Aku kangen sama kamu Bunda ” Aku tak mau menyakitimu lagi, kamu sudah terluka oleh sikapku yang egois” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ” Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda… Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalo bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti harta ayah, dan satu lagi ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya klo bunda gk mw berbuat seperti itu, dan seperti itu di beri tanda kutip ( “seperti itu” ), ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung, dan ayah berpikir klo bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluar ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda ”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan didirinya, hanya karena omongan keluarganya, yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab “Aku sudah ceritakan itu kan Yah, akutidak pernah berzinah, dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa kamu, banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu.
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian di kamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluaraganya juga. Karna aku tak mau mati dalam hati yang penuh denagn rasa benci.
************ ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* *********
Keesokan harinya….. …..
Katika aku ingin bangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali..aku pendarahan.. suamiku kaget…
Suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit….
Jauh sekali aku mendengar suara zikir suamiku….
Aku merasakan tanganku basah…
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan ” Bunda,,Ayah minta maaf ,,,,!!”
Berapa kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hati ku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku.
Aku berkata dengan suara yang lirih ” Yah….Bunda ingin pulang,,bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya Yah….”
“Ayah jangan berubah lagi ya !!! Janji ya Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah ”
Tiba - tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakit nya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi, aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku, kulihat wajahnya yang tampan, linangan air matanya.
Sebelum mata ini tertutup ku lafazkan kalimat syahadat dan ditutup denagn kalimat tahlil.
\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka,,
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacran samapai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafas ku.
Untuk Ibu mertuaku : Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma, dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya bukti nya Ma. Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma ? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi dengan ku, menantumu kau bersikap sebaliknya.”
************ ********* ********* *********
Setelah ku buka laptop,ku baca curhatan istriku
Ayah,,mengapa keluargamu sangat membenciku
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu ?
Pernah suatu ketika, aku bertemu Dian di jalan, aku menegornya karena dia adik iparku tapi aku disambut denagn wajah ketidak sukaannya. Sangat terlihat Ayah.
Tapi ketika engaku bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah.
Aku tak bisa berbicara ttg ini padamu, karen aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah.
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu paad Desi yang sangat akrab dengan mertuaku
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku
Aku sangat marah….
Jika aku membicarakn hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan ibunya.
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku,,maafkan aku
Engkau Maha Adil.
Berilah keadilan ini padaku Ya Allah
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku.
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja - manja lagi padamu.
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini.
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku.
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah.
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku
Aku harus sadar diri
Ayah,,sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku ?
Ayah aku masih tak rela
Tapi aku harus ikhlas menerimanya
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir
Sebelum ajal ini menjemputku
Ayah…akuk kangen ayah
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu Bun
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi ke Pulau Kayu ini
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda… Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah…
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, dalam kesendirianmu. …
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda,,kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam keegoanku..
Bunda maafkan aku. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat ditidurmu yang panjang.
Maafkan aku , tak bisa bersikap adil dan membahagiakan mu, aku selalu mengiyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana ?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana ? Tetap setia di alam sana ?
Tunggulah Ayah disana Bunda……
Bisakan ? Seperti Bunda menunggu ayah di sini…… Aku mohon…..
Ayah Sayang Bunda….
************ ********* ********* *********
Kepada penulis, maaf tulisannya saya pakai tanpa menyebut menuliskan nama penulisnya krn di email yang saya terima tdk tercantum. Terima kasih telah memberi pelajaran ttg kesabaran seorang istri, tetapi rasanya berat ya…
Teringat perkataan seorang ‘guru kehidupan’: “Kalau bukan karena kesabaran seorang istri, lebih banyak lagi rumah tangga yang hancur…”

Sumber :
posted by kuntarti
Dari email seorang teman, semoga kita bisa mengambil hikmahnya…

Jumat, 13 Juli 2012

Pantun Nasehat

Pantun Nasehat Pendidikan
 
Parang tajam tidak berhulu
Buat menetak si pokok Ru
Bila belajar tekun selalu
Jangan ingkar nasihat guru

Hari malam gelap-gelita

Pasang lilin jalan ke taman
Sopan santun budaya kita
Jadi kebanggaan zaman berzaman

Pergi berburu sampai ke sempadan

Dapat Kancil badan berjalur
Biar carik baju di badan
Asalkan hati bersih dan jujur

Pulau Pandan jauh ke tengah

Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
Budi yang baik di kenang juga

Ramai orang membeli jamu

Di bawah pokok cuaca redup
Bersungguh-sungguh mencari ilmu
Ilmu dicari penyuluh hidup

Apa guna berkain batik

Kalau tidak dengan sucinya?
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya

Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Buah cempedak diluar pagar

Ambil galah tolong jolokkan
Saya budak baru belajar
Kalau salah tolong tunjukkan

Pisang emas dibawa belayar

Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati

Dalam semak ada duri

Ayam kuning buat sarang
Orang tamak selalu rugi
Macam anjing dengan bayang

Baik-baik mengirai padi

Takut mercik ke muka orang
Biar pandai menjaga diri
Takut nanti diejek orang

Pantun Nasehat Belajar

Jalan-jalan ke kota Blitar
Jangan lupa membeli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun
Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian

Mari kita tanam halia

Ambil sedikit buat juadah
Usia muda jangan disia
Nanti tua sesal tak sudah

Padi muda jangan dilurut

Kalau dilurut pecah batang
Hati muda jangan diturut
Kalau diturut salah datang

Cuaca gelap semakin redup

Masakan boleh kembali terang
Budi bahasa amalan hidup
Barulah kekal dihormati orang

Orang Daik memacu kuda

Kuda dipacu deras sekali
Buat baik berpada-pada
Buat jahat jangan sekali

Dayung perahu tuju haluan

Membawa rokok bersama rempah
Kalau ilmu tidak diamalkan
Ibarat pokok tidak berbuah

Kalau kita menebang jati

Biar serpih tumbangnya jangan
Kalau kita mencari ganti
Biar lebih kurang jangan

Pinang muda dibelah dua

Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Pantai Mersing kuala Johor
Pantainya bersih sangat mashyur
Pohonkan doa kita bersyukur
Negara kita aman dan makmur

Orang tua patut disegani

Boleh mendapat ajarnasihat
Ular yang bisa tidak begini
Bisa lagi lidah yang jahat

Ramai orang menggali perigi

Ambil buluh lalu diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekalan dunia akhirat

Pantun Nasehat Orang Tua

Padi Di Sawah Kuning Warnanya
Batu Di Kali Banyak Bentuknya
Turuti Saja Petuah Orang Tua
Agar Hidup Tidak Sengsara

Ada Banyak Pulau Di Indonesia
Salah Satunya Tanah Papua
Banyak Cara Agar Hidup Bahagia 
Cukup Ikuti Nasehat Orang Tua

Jalan Kaki Dari Solo Ke Semarang
Mampir Dulu Di Salatiga
Jikalau Kamu Ingin Hidupnya Senang
Jangan Lupa Dengan Orangtua

Makan Jeruk Di Pasar Buah
Habis Satu Dapat Pepaya
Jangan Lupa Untuk Sedekah
Karena itu Membuatmu Kaya

Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah

Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju

Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian

Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat

Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Sumber :
http://www.jadilah.com/2011/10/pantun-nasehat-belajar-pantun-nasehat.html
http://cgvto.blogspot.com/2012/03/pantun-nasehat.html
http://www.mudabelia.com/2012/02/pantun-nasehat-orang-tua.html
http://blogbintang.com/contoh-pantun-nasehat
 

Selasa, 10 Juli 2012

Sejarah Prov. Bengkulu dengan Singapura

Antara Bengkulu dan Singapura sebenarnya memiliki pertautan sejarah yang amat dekat. Bengkulu adalah wilayah yang ditukarkan oleh Belanda kepada Inggris sebagai bagian dari perjanjian London atau Traktat London yang ditandatangani di London pada 17 Maret 1824. Perjanjian ini menjelaskan, bahwa kedua negara diijinkan untuk tukar menukar wilayah pada British India, Ceylon (Sri Langka) dan Indonesia, berdasarkan kepada negara yang paling diinginkan, dengan pertimbangan masing-masing negara harus mematuhi peraturan yang ditetapkan secara lokal.

Salah satu klausul perjanjian itu adalah: Belanda menyerahkan pendudukannya atas Singapura kepada Inggris. Kedua, Inggris menyerahkan kantor dagangnya di Bengkulu (Fort Marlborough) dan seluruh kepemilikannya pada pulau Sumatra kepada Belanda dan tidak akan mendirikan kantor perwakilan di pulau Sumatera atau membuat perjanjian dengan penguasanya.

Pada tahun 1818, Sir Stamfor Raffles telah dilantik menjadi gubernur di salah satu pelabuhan Inggris yaitu di Bengkulu. Raffles percaya bahwa Inggris perlu mencari jalan untuk menjadi penguasa dominan di wilayah ini. Salah satu jalan ialah dengan membangun sebuah pelabuhan baru di Selat Malaka. Pelabuhan Inggris yang sudah ada seperti Pulau Pinang terlalu jauh dari Selat Melaka sedangkan Bengkulu menghadap Samudra Hindia.

Raffles berhasil menyakinkan East India Companies (Misi Dagang Inggris di wilayah pendudukan) untuk mencari pelabuhan baru. Raffles tiba di Singapura tahun 1819. Dia menjumpai sebuah perkampungan Melayu kecil di muara Sungai Singapura yang diketuai oleh seorang Temenggung Johor. Pulau itu dikelola oleh Kesultanan Johor tetapi keadaan politiknya tidak stabil. Pewaris SultanJohor, Tengku Abdul Rahman dikuasai oleh Belanda dan dipengaruhi oleh para saudagar Bugis. Raffles kemudian mengetahui bahwa Tengku Abdul Rahman menjadi sultan hanya karena kakandanya, Tengku Husein, tidak ada semasa ayahnya meninggal dunia. Menurut adat Melayu, calon sultan perlu berada di sisi sultan sekiranya ingin dilantik menjadi sultan.

Sadar bahwa dia boleh memanipulasi keadaan ini, Raffles telah menyokong Tengku Hussein untuk menjadi Sultan sekiranya Tengku Hussein mau membolehkan Inggris membuka pelabuhan di Singapura dan sebagai balasan Inggris akan membayar uang tahunan kepada Tengku Hussein. Traktat London yang ditandatangani tahun 1824 memperkuat cengkraman Raffles atas pulau kecil ini dan ia lalu meninggalkan posnya di Bengkulu dan sang visioner ini mendirikan Singapura modern. Menjadikannya sebagai pelabuhan dagang dan sebuah kota jasa yang besar.

Raffles Tak mungkin menghilangkan kenangan di Bengkulu. Bersama Thomas Arnoldi ia menjalajah alam Bengkulu dan mendokomentasikan keanekaraman hayati di Bengkulu. Ia menemukan bungan raksasa yang kemudian kita kenal dengan nama Rafflesia Arnoldi.

Di Singapura jejak Bengkulu terlihat di Bencoolen Street. Naman jalan Bengkulu ini sengaja diberikan Raffles untuk mengenang kehadirannya di Bengkulu. Bencoolen Street adalah sebuah kawasan bisnis lama yang kini menjadi tempat wisata belanja termurah dengan hotel-hotel untuk para backpacker.

Aspek ini misalnya tak banyak digali oleh pemda Bengkulu untuk mendapatkan limpahan turis dari Singapura. Raffles mendirikan sebuah hotel megah di Singapura, tapi jangan lupa, Raffles meninggalkan sebuah bangunan Benteng Inggris terbesar di Asia Tenggara di Kota Bengkulu. Peluang itu justru digarap oleh Pemprov Sumbar. Padahal Sumatera Barat tak punya sejarah dengan Singapura. Tiger Air, penerbangan murah asal Singapura justru secara berkala terbang ke Padang.

Pemprov Bengkulu sudah bisa menjajaki kerjasama dengan Singapore Tourism Board (STB) untuk membuat paket sejarah ini. Kerjasama dimulai dari hal yang sederhana dulu misalnya kerjasama sister heritage city. Jika di Singapura ada Jalan Bengkulu, berilah satu sisi jalan dengan kantor dagangnya Raffles dengan nama Jalan Singapura.

Penulis : Apni Jaya Putra. Bekerja di RCTI, dipekerjakan di PT Sun Television Network. Juga dosen bidang media studies dan broadcasting di beberapa kampus di Jakarta. merupakan alumni FISIP-Universitas Bengkulu

Sumber :
http://www.kursikayu.com/2011/12/traktat-london-sejarah-bengkulu-dan.html

Sejarah Prov. Bengkulu

Bengkulu (dulu dikenal sebagai Bencoolen, Benkoelen, atau Bengkulen, beberapa menyebutnya Bangkahulu) adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Sumatra Barat, di sebelah timur dengan Jambi dan Sumatra Selatan sedangkan di sebelah selatan dengan Lampung.

Nama Bengkulu diambil dari kisah perang melawan orang Aceh yang datang hendak melamar Putri Gading Cempaka, yaitu Soak Ratu Agung Raja Sungai Serut Akan tetapi lamaran tersebut ditolak sehingga menimbulkan perang. Suku Soak Dalam, adalah saudara kandung Putri Gading Cempaka yang menggantikan Raja Sungai Serut, saat terjadi peperangan berteriak “Empang ka Hulu-Empang ka hulu”: yang artinya hadang mereka (orang Aceh) jangan biarkan mereka menginjakkkan kakinya ditanah kita . Dari kata tersebut lahirlah kata Bangkahulu atau Bengkulu, bangsa Inggris menyebutkannya dengan Bencoolen.

Provinsi Bengkulu dibentuk tanggal 12 September 1967. Meskipun pembentukan provinsi ini tidak dari awal kemerdekaan, bukan berarti daerah ini tidak berperan dalam perjuangan kemerdekaan. Bung Karno sendiri pernah dibuang oleh Belanda ke daerah ini.

Propinsi Bengkulu berpenduduk asli multi etnik, diantaranya suku Melayu Bengkulu, Rejang, Lembak, Serawai, Enggano, Kaur, Pasemah, Mukomuko, dan Pekal. Sebagaimana wilayah lainnya, Bengkulu juga memiliki beberapa kerajaan kecil, yang kemudian memiliki pengaruh terhadap perjalanan Sejarah Nasional Indonesia.
Bentuk kerajaan di Bengkulu merupakan kerajaan kesukuan, yang terbentuk karena kesatuan satu atau beberapa suku yang mempunyai adat yang sama. Kerajaan2 ini pada umumnya terdapat di daerah pesisir dan berada di tepi atau muara sungai. Oleh karena itu, nama kerajaannya sering diambil dari nama sungai di dekatnya. Sedangkan nama kerajaan yang terapat di pedalaman diambil dari nama suku atau gabungan suku.
Contoh Kerajaan-kerajaan yang terdapat di Bengkulu antara lain : Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sungai Itam, Kerajaan Selebar, Kerajaan Anak Sungai, dan Kerajaan Empat Petulai
Kerajaan yang terdapat di daerah pesisir mulai berkembang pada awal abad XVI. Setelah jatuhnya Kerajaan Malaka ke tangan Portugis 1511, para pedagang yang ingin ke Jawa menglihkan jalur perdagangannya dari Pantai Timur Sumatra ke Pantai Barat Sumatra mulai dari Aceh, Barus, Priaman, Indrapura, Ketahun, Selebar, Lampung, Banten, dst. Perubahan jalur perdagangan inilah yang membuat para pedagang mengetahui bahwa wilayah-wilayah ini menghasilkan rempah-rempah, terutama lada.
Jaman Pra Sejarah
Hampir sama dengan wilayah Indonesia lainnya, di wilayah Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan ditemukan Dolmen, Menhir, Sarkofagus, Keranda Batu, Belincong, dan Kapak Batu.
Jaman Hindu Budha
Pada jaman ini tidak begitu jelas. Hanya diasumsikan dengan peninggalan Trisakti yang ada di Suban Air Panas, berupa Lingga, Yoni, dan Batu Menangis.
Jaman Kerajaan
Kerajaan tertua di Bengkulu Pesisir adalah Kerajaan Sungai Serut. Raja pertamanya bernama Ratu Agung. Setelah kehancuran Kerajaan Sungai Serut, rakyat Sungai Serut yang dipimpin oleh pemimpin2 Rejang Pedalaman yang dinamakan Dipati Tiang Empat. Kebingungan mencari pengganti pemimpin kerajaan Sungai Serut diantara para Depati, mereka meminta petunjuk ke raja Pagarruyung untuk memecahkan masalah ini. Karena kebijaksanaan utusan raja Pagarruyung, Maharaja Sakti diangkat menjadi raja di Kerajaan yang baru didirikan atas pesan raja Pagarruyung, yaitu Kerajaan Sungai Lemau.
Setelah itu, seorang Raja Sungai Lemau yang bernama Baginda Sebayam mengangkat Senggana Pati sebagai menantu, dan memberinya sebagian wilayah Sungai Lemau, yang pada akhirnya mendirikan kerajaan Sungai Itam.
Selain 3 kerajaan tadi, juga terdapat Kerajaan Selebar yang bermula dari satu kerajaan kecil bernama Jenggalo. Seorang Rajanya yang terkenal adalah Rangga Janu.
Jaman VOC – EIC
Pada tahun 1616, Jan Pieterzoon Coen dari pihak VOC mulai mengetahui keberadaan lada yang melimpah di Bengkulu. Tahun 1660 Belanda membuat perjanjian kontrak dagang dengan pemuka Selebar. Perjanjian Belanda-Banten pada tahun 1680 membuat EIC (Inggris) harus angkat kaki dari Banten. EIC kemudian membuat perjanjian perdagangan dengan kepala-kepala adat sekitar Bengkulu, yang pada saat itu tidak merasa terikat dengan kerajaan Banten. Dibawah kekuasaan Inggris, dibangunlah sebuah benteng terbesar kedua setelah di India, Benteng Fort Marlborough (1714-1719). Pada masa Inggris juga terdapat satu kebijakan pada masa pemerintahan Sir Thomas Stanford Rafless (1818-1822), dimana semua bupati/raja Bengkulu dimasukkan ke dalam pegawai pemerintah dan digaji pemerintah. Akibat perjanjian London (1824) antara Inggris-Belanda, Bengkulu kemudian ditukar dengan Singapura.
Jaman Belanda
Pada tahun 1826 Bengkulu baru dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaan Hindia Belanda karena merupakan lahan yang cukup subur. Pada tahun 1833, penetapan sistem tanam paksa ditolak oleh masyarakat Bengkulu, dan terjadilah pembunuhan terhadap Asisten Residen Knorle sehingga kebijakan tanam paksa di Bengkulu ditunda atas instruksi Gubernur Jendral Van Den Bosch. Pada masa Belanda ini terlaksana program transmigrasi di Kemumu, Kabawetan, Kap.Bogor, dan Curup. Selain itu, hasil tambang yang berada di wilayah Bengkulu juga mulai dieksploitasi.
Pada akhir masa Belanda (1938-1942), Ir.Soekarno diasingkan di Bengkulu oleh Belanda. Selama di Bengkulu, Ia sempat merancang sebuah Masjid Jamik, rumah, beberapa alat rumah tangga, dan sempat bermain dalam sandiwara Montecarlo.
Jaman Jepang
Pada Jaman kedudukan Jepang, Bengkulu mengalami masa kehidupan sosial yang terpuruk, hanya masalah ketentaraan saja yang masih baik, dimana diajarkan tentang loyalitas yang tinggi kepada Negara dan bangsa. Pada masa jepang ini juga dibangun industry persenjataan di Pondok Besi dan di galangan kapal Pelabuhan Lama.
Jaman Kemerdekaan
Berita kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 45 baru diterima secara resmi oleh kantor PTT Bengkulu pada tanggal 3 Oktober 1945, dan segera dikibarkan bendera merah putih di kantor tersebut. Sejak tahun 1946 Bengkulu masuk ke wilayah karesidenan Palembang, dan pada tahun 1968 Bengkulu resmi berdiri sebagai propinsi sendiri, yang dipimpin pertama kali oleh Ali Amin, SH.


Sumber : 
makalah pada Ceramah Diskusi Permuseuman Dan Kebudayaan di Museum Bengkulu, Juli 2002 (http://prestylarasati.wordpress.com/2008/07/03/bengkulu-dan-sejarahnya/ )
http://gerudawjarit.blogspot.com/2011/04/sejarah-bengkulu.html
http://babesajabu.wordpress.com/2009/12/12/sejarah-kota-bengkulu/